Pages

CONTACT US

Hubungi Kami untuk Informasi Cp : 081319563764 ( bisa WhatsApp) Email : celez_aveiro@yahoo.com

Labels

Armada band

Sabtu, 12 Juli 2014

Tugas Akhir PSI

Menurut kamus Bahasa Melayu Nusantara, perkataan de ialah mengurangkan dan menghilangkan sesuatu manakala perkataan islamisasi membawa maksud proses bagi mengislamkan sesuatu mengikut ajaran Islam yang sebenar. Manakala menurut Kamus Dewan, Islamisasi diartikan sebagai satu usaha atau proses yang menjadikan patuh, sejajar dengan ajaran Islam. Dalam Kamus Za'ba, perkataan Islamisasi boleh diartikan sebagai usaha atau proses untuk menjadikan segala urusan sejajar dan sesuai dengan ajaran Islam atau memperlihatkan pengislaman daripada segenap aspek yang merangkumi sosial, politik dan ekonomi. Apabila perkataan Islamisasi digabungjalinkan dengan perkataan de telah membawa maksud yang berbeda. Perkataan De-Islamisasi membawa maksud suatu usaha atau tindakan yang bertentangan dengan ajaran Islam di mana berlakunya penghakisan iman serta penurunan penghayatan Islam hasil daripada memanipulasikan nilai-nilai yang diimport dari Barat.
Setiap ada hajatan akbar pemilihan umum baik itu pemilihan kepala daerah, legislatif maupun pemilihan presiden dan wakil presiden, sudah menjadi kebiasaan atau budaya menggunakan cara politik black campaign (kampanye hitam) dari tim sukses masing-masing kubu di negara ini. Seperti halnya yang telah terjadi sekarang ini. Isu SARA masih menjadi materi strategis untuk melakukan kampanye hitam. Masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim, menjadi pertimbangan tersendiri untuk mendiskreditkan/menjelekkan atau memperlemah kewibawaan seseorang atau satu pihak tertentu (para kandidat presiden dalam hal keislaman). selalu saja mencuat isu-isu sektarian yang bersifat teologis terkait sisi keagamaan para kandidat Seperti kampanye hitam tentang “ke-islaman” kedua Capres, yakni Jokowi dan Prabowo. Di mana kedua capres ini oleh beberapa media, khususnya media sosial masih diragukan keislamannya.
Bertebarannya spanduk-spanduk, selebaran maupun tabloid, inilah yang menandakan telah terjadinya kampanye hitam yang dilakukan masing-masing tim sukses pasangan capres dan cawapres yang sudah pada taraf yang cukup memprihatinkan kita. Apalagi isinya tersebut telah menyangkut fitnah dan membunuh karakter masing-masing kubu serta telah menyinggung ke masalah SARA. Dan juga selalu saja mencuat isu-isu sektarian yang bersifat teologis terkait sisi keagamaan para kandidat.
Beredarnya tabloid Obor Rakyat setebal 16 halaman yang beredar di pasantren-pasantren dan masjid-masjid di penjuru Pulau Jawa membuat geger pasangan capres dan cawapres Jokowi-JK. Tabloid ini menuduh Jokowi sebagai keturunan Tiongha dan ingin melakukan deislamisasi. Mantan ketua umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU), KH. Hasyim Muzadi mengatakan keraguan terhadap Keislaman Jokowi dikarenakan persepsi yang terpengaruh oleh lingkungan.
"Persepsi menentukan penilaian terhadap seseorang, keraguan terhadap keislaman Jokowi karena persepsi kita diputar-putar," ujar Hasyim di Pondok Gede, Jakarta, Rabu, (29/5/2014).
Hal yang sama juga dialami oleh kubu capres dan cawapres Prabowo-Hatta, isu pelanggaran HAM dan penculikan aktivis ikut menerpa calon nomor urut satu ini. Prabowo dinilai turut bertanggung jawab atas penculikan dan penghilangan paksa aktivis pada tahun 1997-1998, maka dari itu Prabowo di pecat dari dinas Kemeliteran oleh DKP (Dewan Kehormatan Perwira). Selain itu A.M. Hendropriyono menyebut Prabowo suka berprilaku gampang marah dan melakukan kekerasan.
Kampanye pemilu dalam UU Nomor 8 Tahun 2012 dimaksud adalah sebagai kegiatan peserta pemilu untuk meyakinkan para pemilih dengan menawarkan visi,misi dan program peserta pemilu. Sedangkan kampanye negatif secara kademis merujuk pada strategi kandidat atau partai untuk bersikap kritis terhadap kandidat atau partai lawan berdasarkan catatan atau kinerja masa lampau.
Selain itu, pilpres tahun ini dipastikan hanya diikuti 2 pasangan kandidat capres dan cawapres, yaitu Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa (Prabowo-Hatta) serta Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK), yang akan dipilih rakyat Indonesia. Dari faktor tersebut pula pilihan capres-cawapres juga berpotensi meningkatkan konflik. terlebih ada isu/dugaan bahwa hal tersebut justru dibuat oleh sukarelawan Kedua kubu sendiri, sebagai bentuk kampanye playvictim (menyakiti diri sendiri untuk memperoleh simpati)

Masalah agama jelas dikarenakan faktor Indonesia itu sendiri yang mana mayoritas masyarakatnya berpegang teguh dengan agama Islam. Corak agama islam di Indonesia pun juga bermacam-macam, yang mana menimbulkan persepsi pandangan yang berbeda-beda di setiap penganut ajaran islam tertentu. Namun pada dasarnya yang salah adalah pihak-pihak berkepentingan tersebut, yang mana ingin mendapatkan sebuah kekuasaan walau jalannya tidak baik. Sesungguhnya kampanye negatif bisa menfasilitasi warga untuk melakukan upaya konfensasi, selain itu kampanye negatif pantas menjadi solusi moderat bagi pemilih agar tidak terjebak dalam situasi irasional dan apatis, oleh karena itu sebaiknya kampanye negatif mampu menyajikan rekam jejak kinerja konstestan secara objektif. Sedangkan kampanye hitam harus dihindari karena berpotensi memecah belah bangsa, walaupun serangan kampanye hitam belum tentu berasal dari tim sukses, hal inilah harus diantisipasi, karena tidak meutup kemungkinan ditunggangi oleh kelompok lain yang ingin mengambil keuntungan politik. Kampanye hitam jelas harus di hindari karena berpotensi memecah belah bangsa, Jelas ini menciderai ideologi Indonesia yang berpacu pada Bhinneka Tunggal Ika, karena pada dasarnya perbedaan itu indah. semoga kedepannya bangsa Indonesia tak lagi mengedepankan perbedaan suku, agama, budaya dan ras. Karena kita hidup di Indonesia yang mempunyai beberapa agama yang di yakini masing-masing, dan memiliki suku, budaya dan ras yang beraneka ragam. Kedepankan kampanye secara jujur, berahklaq dan beretika, gunakan  visi, misi dan program para capes/cawapres sebagai materi kampanye yang membawa kebaikan bagi masa depan bangsa dan Negara. Kita butuh pemimpin yang dapat memberi inspirasi, hak minoritas tak di diskriminasi dan Mampu memperkuat ekonomi kerakyatan. Kita perlu presiden yang bisa membuat suatu terobosan.
read more

Rabu, 04 Juni 2014

HARAPAN DARI PERJALANAN PANJANG SANG PEMIMPI (N)

HARAPAN DARI PERJALANAN PANJANG SANG PEMIMPI (N)

Tanggal 14 juli 1991 merupakan hari kelahiranku, terlahir dari keluarga sederhana di kota Bogor Jawa Barat, Saya diberikan nama Julian Abiyoso Firdaus. Di besarkan dikota Jakarta tepatnya di kota Depok 1, Pancoran Mas sampai menginjak usia 8 tahun. Riwayat Pendidikan dari TK lalu dilanjut SD dari kelas 1 sampai 2 di kota Depok.
Setelah 8 tahun berlalu pada akhirnya keluarga kembali ke kampung halaman di desa Demangan, Tahunan, Jepara. Disini di kota ini saya lanjutkan riwayat pendidikan dari kelas 2-6 SD di SDN Tegal Sambi 2. Lanjut kejenjang selanjutnya yaitu MTS di Mts Mathaliul Huda desa Bugel. Lanjut ke jenjang selanjutnya yaitu MA di Yayasan Pendidikan Raudlatul Ulum, Guyangan Trangkil Pati sampai lulus.
Setelah lulus saya lanjutkan kembali langkah jenjang pendidikan ke perguruan tinggi tepatnya dikota Semarang di IAIN WALISONGO dari tahun 2011 hingga sekarang menginjak semester 6.
KELEBIHAN / POTENSI
Potensi? Banyak sekali sebenarnya, karena pada dasarnya manusia memiliki banyak hal potensi pada dirinya namun mungkin hanya sedikit yang digali dan dikembangkan. Dan saya sendiri sebenarnya memiliki banyak potensi/kelebihan, namun yang mungkin saat ini saya gali dan kembangkan hanya beberapa saja, seperti :
1.      Dibidang Corat mencoret, karna masalahnya kita selalu dihadapi dengan Pensil, Bolpain, dan kertas, jadi sering kali saya menulis puisi, cerpen dll.
2.      Dibidang IT , Karena kebiasaan dengan Laptop dan Ponsel jadi saya sering mengotak atik baik dari segi Hardware ataupun Software, karena ketagihan jadi saya ingin mengembangkannya kearah yang lebih baik lagi agar bisa bermanfaat di era yang sudah sangat berkembang ini.
3.      Dibidang tarik suara sambil menciptakan lagu, yah bisa dibilang sebagian waktu kita tidak jauh dari musik. Mulai dari mandi, makan, belajar, disela-sela aktifitas yang ada dan pastinya disaat galau, yang pastinya disaat itu dibumbui dengan bernyanyi dan pada saat itu atau lain saya juga sering menciptakan lirik-demi lirik lagu yang mana nantinya menjadi satu lagu, dan berharap nantinya lagu tersebut bisa di dengar dan dinikmati banyak insan.
Cita-cita pastinya yang utama adalah membahagiakan orang tua, dengan cara apa? Seperti yang ada digambar yaitu bagaimana kita berusaha, bersungguh-sungguh dalam hal apapun, dan untuk saat ini saya sangat berharap bisa lulus dari gelar sarjana S3 dibidang Manajemen Pendidikan dan yang pasti bukan hanya itu, namun juga dapat mengembangkan potensi-potensi yang ada agar dapat berguna dan bermanfaat, bukan hanya untuk diri sendiri namun juga untuk orang lain.
Usaha mengejar cita-cita, memanfaatkan waktu yang ada dengan baik, karna waktu tidak bisa kembali walaupun hanya sedetik saja. Dengan cara apa?
  • ·        Belajar
  • ·        Membaca
  • ·        Mencari hal-hal yang baru untuk menambah referensi perjalan hidup.


Tentang pemahaman, apa yang telah didapat dan harapan untuk mata kuliah PSI
Disini saya diajarkan semua yang ada dalam materi pembelajaran (silabus), mulai dari awal sampai sekarang, namun perlu digaris bawahi poin penting dari beberapa materi yang ada yaitu bagaimana cara kita saling mengerti kepada orang lain yang notabenya jelas berbeda-beda dalam sudut pandang namun diharapkan bisa saling menghargai.
Harapannya tentang mata kuliah PSI, semoga dengan adanya mata kuliah ini kita bisa menjadi manusia yang seutuhnya saling menghargai dan menghormati satu sama lain, walaupun berbeda pandangan. Karena sejatinya manusia diciptakan berbeda-beda, untuk saling berbagi dan saling melengkapi satu sama lain.
read more